1.6
Teori Penyakit Tanaman Teh
1.7.1 Cacar Thee (Exobasidium vexans)
Penyebab
penyakit oleh Massee jamur ini dideterminasi sebagai Exobasidium vexans.
Gejala
mula-mula cacar tampak seperti bercak kecil hijau pucat dan tembus cahaya pada
daun muda. Dalam waktu 5-6 hari bercak meluas menjadi 0,6-1,3 cm. ini menjadi
cekung, sehingga pada sisi bawah daun terbentuk bagian yang cembung, yang mirip
dengan cacar. Cacar ini permukaannya tampak tertutup dengan debu putih kelabu
yang terdiri atas basidiospora. Permukaan atas yang cekung adalah licin,
mengkilat, dan biasanya lebih pucat dari pada bagian yang tidak sakit. Akhirnya
cacar mongering dan sering menjadi lubang.
1.7.2
Penyakit
akar merah (Ganoderma philippii)
Penyebab penyakit akar merah anggur
disebabkan oleh jamur akar merah atau
Ganoderma philippii.
Gejala penyakit yang terdapat pada
bagian-bagian di atas tanah sama dengan gejala yang disebabkan oleh
penyakit-penyakit akar lainnya, yaitu daun-daun menguning, layu, rontok, dan
tanaman mati.
Jika akar-akar tanaman sakit digali,
tampak bahwa pada permukaan akar terdapat benang-benang jamur berwarna merah,
yang di sana-sini meluas membentuk selaput-selaput. Ini akan tampak jelas
setelah tanah yang melekat dibersihkan dengan air. Benang-benang jamur dan
selaput tadi mempunyai permukaan yang halus dan tidak mengikat butir-butir
tanah. Benang dan selaput yang masih muda berwarna merah muda. Jika menjadi
kering berwarna putih kotor, tetapi akan menjadi merah kembali kalau dibasahi.
Pada umur yang lebih tua warna menjadi merah anggur tua (merah kecoklatan), dan
warna ini tetap dipertahankan dalam keadaan kering. Jika akar menjadi busuk
sama sekali warna berubah menjadi lembayung (violet) hitam, sedang benang-benang
yang berwarna merah hanya terdapat di sana-sini.
Akar yang sakit busuk basah, kayunya
menjadi lunak dan akan mengeluarkan air jika sedikit ditekan dengan jari.
1.7.3
Penyakit
akar hitam (Rosellinia arcuata)
Gejala pada
permukaan akar perdu yang sakit jamur akar hitam yaitu adanya jaringan
benang-benang jamur yang berwarna hitam pada waktu masih muda benang-benang
tadi berwarna putih, kelak berubah menjadi kelabu dan kelabu kehitaman.
Jaringan ini lebih banyak terdapat pada bagian ujung akar-akar, baik akar
tunggang maupun akar samping. Pada serangan yang lebih tua akar tampak diliputi
oleh benang-benang yang berwarna hitam suram, yang arahnya memanjang akar.
Kalau dibasahi dengan air, benang-benang jamur berwarna hitam mekilat.
Jika
mencapai permukaan tanah, jamur akan membentuk lapisan seperti beledu berwarna
hitam kelabu sekeliling pangkal batang atau dipermukaan tanah.
1.7.4
Penyakit
leher akar (Ustulina deusta)
Penyebab penyakit leher akar
disebabkan oleh jamur leher akar (ustulina deusta).
Gejala setelah mengadakan infeksi
jamur sering mengadakan serangan sepihak pada leher akar. Daun yang terdapat
pada cabang dan ranting di atas bagian yang terserang layu dan mongering.
Akhirnya seluruh perdu mati.
Di permukaan akar perdu yang sakit
tidak terdapat miselium yang jelas. Hanya di sana-sini terdapat bercak-bercak
kecil yang terdiri atas miselium jamur yang menembus luar kulit, tetapi tidak
dapat membentuk tubuh buah.
Diantara kulit dan kayu dari akar dan
batang terdapat benang-benang jamur berwarna putih, teratur seperti kipas.
Kayu menjadi busuk kering dan lunak,
dengan mudah dapat di hancurkan dengan jari. Di dalam kayu terdapat papan-papan
miselium hitam, yang pada penampang tampak seperti garis-garis tidak teratur
yang sering membentuk lingkaran-lingkaran.
1.7.5
Penyakit
akar diplodia (botryodiplodia theobromae)
Penyakit akar diplodia disebabkan oleh jamur botryodiplodia theobromae pat.
Gejala tanaman yang sakit layu dan
mati, seperti yang terjadi karena penyakit akar.
Pada permukaan kulit akar tanaman sakit
tidak terdapat miselium, demikain pula antara kulit dan katu. Jamur berada
di dalam kayu mengalami perubahan warna
yang khas, yaitu menjadi hitam kelabu (seperti timbal). Pada infeksi muda,
segera setelah layunya daun, kilit masih keliatan sehat, tetapi kelak akan
berwarna hitam dan di dalamnya terdapat miselium. Kalau pada tingkatan ini
kulit dipotong dengan pisau yang tajam, didalamnya terdapat banyak piknidium
yang berisi spora muda yang berwarna putih. Pada tingakatan yang lebih lanjut,
beberapa lama setelah matinya tanaman, pada permukaan kulit pun di bentuk
piknidium, yang umumnya dikelilingi oleh tepi putih seperti kapur. Tepi ini
terdiri atas benang-benang Actinomycetes.
1.7.6
Penyakit
Rhizoctonia (Rhizoctonia bataticola)
Penyebab penyakit Rhizoctonia
disebabkan oleh jamur Rhizoctonia bataticola.
Gejala akar-akar semai (seedling) membusuk, tanaman terganggu
pertumbuhannya dan dapat mati. Sering semai yang sakit hanya mempunyai akar
tunggang yang panjangnya tidak lebih dari 1 cm, seakan-akan akar tunggang ini
putus tergigit (bitten-off).
1.7.7
Penyakit
Pesemaian (Cylindrocladium ilicicola)
Penyebab penyakit dari bercak pada
daun dapat diisolasi dua macam jamur, yang dideterminasi sebagai Cylindrocladium ilicicola (Hawley)
Boedijn et. Reitsma jamur membentuk
miselium berwarana coklat di atas alas makanan dan Glomerella cingulata
(Stonem) Spauld.et atau Colletotrichum gleosporioides penz. Penyebab
penyakit bercak cokelat pada daun tanaman thee dewasa di lapangan. Di atas alas
makanan buatab jamur menbentuk miselium berwarna hitam.
Gejala pada daun induk setek terjadi
bercak besar berwarna cokelat tua. Bercak dapat membesar sehingga seluruh daun
membusuk, dan daun terlepas. Setek menjadi lemah karenanya, bahkan dapat mati.
Penyakit dapat meluas kebatang muda yang sedang berkembang dari setek dan
menyebabkan mati pucuk.
1.7
Teori Penyakit Tanaman Kopi
1.8.1
Karat
Daun (Hemileia vastatrix)
Penyakit karat
daun di sebabkan oleh jamur hemileia
vastatrix. Jamur mempunyai urediospora
yang semula bulat, tetapi segera memanjang dan bentuknya mirip dengan juring
buah jeruk. Setelah masak isinya berwarna jingga, sedangkan dindingnya tidak
berwarna.
Gejala
pada sisi bawah dau terdapat bercak-bercak yang semula berwarna kuning muda,
yang kelak menjadi kuning tua. Di sini terbentuk tepung yang berwarna jingga
cerah, yang terdiri urediospora jamur penyebab penyakit. Bercak yang tua
berwarna cokelat tua samapi hitam dan mengering.
1.8.2
Mati
pucuk (Rhizoctonia)
Penyebab
penyaki mati pucuk dari cabang-cabang dan tangkai daun yang sakit dapat
diisolasi jamur Rhizoctonia.
Jamur
mengadakan infeksi melalui daun, dari sini meluas dan berkembang di dalam
pembuluh kayu cabang dan batang.
Gejala penyakit
ini adalah matinya ujung batang, cabang, atau ranting, yang disertai dengan menguning
dan gugurnya daun-daun bagian yang sakit. Pada pohon muda yang belum dipotong
ujungnya terjadi kematian ujung batang (mati
pucuk), sedangkan pada pohon yang sudah dipotong terjadi kematian pucuk
cabang.
1.8.3
Penyakit
akar cokelat (Phellinus noxius)
Penyebab
penyakit akar cokelat lazimnya disebut jamur akar cokelat, dalam nama ilmiah Phellinus noxius (corner) G.H.cun.,
dengan sinonimnya Fomes noxius corner.
Gejala
daun-daun tanaman sakit menguning, layu, rontok. Akar-akar yang besar dari tanaman yang terserang jamur akar cokelat,
terutama akar tunggangnya, tertutup oleh kerak yang terdiri atas butir-butir
tanah, yang melekat sangat kuat, sehingga tidak dapat lepas meskipun dicuci dan
disikat. Di antara butir-butir tanah tampak adanya jaringan jamur berwarna
cokelat tua sampai cokelat kehitaman, kerak ini terjadi karena miselium yang
membungkus akar-akar itu berlendir, sehingga butir-butir tanah terikat dengan
erat.
Kayu
akar yang sakit menjadi busuk kering dan lunak,
mempunyai garis-garis cokelat gambir, yang terdiri atas miselium jamur.
Kadang-kadang dibeberapa tempat kayu berwarna cokelat atau mempunyai
garis-garis pendek dan lebar yang warnanya cokelat gambir.
1.8.4
Penyakit
kanker belah (Armillaria sp)
Penyebab
penyakit ini adalah satu jenis Armillaria, yang diduga identik dengan
Armillaria fuscipes pecth yang sering terdapat pada tanaman thee.
Gejala
daun-daun menguning, layu dan akhirnya gugur.cabang-cabang mati. Pada tingkatan
yang lanjut penyakitnya mudahdikenal karena ada celah-celah memanjang pada
batang dan akar tungga, yang masuk kedalam kayu. Kalau celah di buka akan
tampak bawah dinding celah dilapis oleh jaringan jamur yang rapat, berwarna
putih, seperti bulu, dan berbau jamur yang khas.
1.8.5
Penyakit
akar hitam (Rosellinia bunodes)
Penyebab
penyakit disebabkan oleh Rosellinia bunodes yang sering di sebut jamur hitam.
Gejala
pohon mati dengan agak mendadak. Pada pangkal batang dan akar-akar terdapat
banyak benang jamur warna hitam, yang sering bersatu membentuk lapisan berwarna
hitam.
Pada
tingkatan pertama penyakit masih terbatas pada pangkal batang, leher akar, dan
akar-akar yang dekat dengan permukaan tanah, sedang akar tunggang bagian bawah
dan akar-akar yang letaknya lebih dalam masih sehat. Ini member petunjuk bahwa
kemungkinan besar infeksi terjadi pada leher akar.
Kulit pada
bagian yang sakit membusuk. Kalau kulit dikupas, di diantara kulit dan kayu
terdapat benang-benag hitam. Pada permukaan kayu terdapat titik-titik hitam.
Kalau kayu akar dibelah membujur atau di potong melintang tampak ada
garis-garis hitam yang arahnya radial. Ini adalah jari-jari empulur yang terisi
jamur. Pangkal batang sering berlekuk menggelang dan diatas gelang ini
terbentuk jaringan kalus.
1.8
Teori Penyakit Tanaman Karet
2.9.1 Penyakit
Akar Putih (Rigidoporus lignosus)
Penyebab
penyakit akar putih disebabkan jamur
oleh jamur yang lazimnya disebut akar putih (JAP). Nama ilmiah jamur ini adalah
Rigidoporus lignosus.
Gejala
tubuh buah berbentuk kipas tebal, agak berkayu, menpunyai zone-zone
pertumbuhan, mempunyai struktur serat yang raider, mempunyai tepi yang tipis.
Warna permukaan atas tubuh buah dapat berubah tergantung dari umur dan
kandungan airnya. Pada waktu masih muda berwarna jingga jernih sampai merah
kecokelatan, dan zone berwarna gelap yang agak menonjol. Permukaan bawah berwarna
jingga, tepinya berwarna kuning jernih atau putih kekuningan. Tubuh tua umumnya
ditumbuhi ganggang sehingga warnanya kehijauan. Jika menjadi tua atau kering
tubuh buah menjadi suram, permukaan atasnya cokelat kekuningan pucat, permukaan
bawah cokelat kemerahan. Tepinya menggulung kebawah dan warnanya tidak kuning
lagi, tetapi putih kotor.
2.9.2 Penyakit
Akar merah (Ganoderma philippii)
Penyebab
penyakit akar merah disebabkan oleh jamur akar merah, atau Ganoderma philippii.
Gejala
akar yang sakit tertutup oleh selaput miselium berwarna merah yang dilekati
oleh butir-butir tanah. Warna merah akan kelihatan jelas bila akar dicuci. Tepi
miselium yang sedang tumbuh biasanya berwarna putih krem, warna merah yang khas
hanya terjadi bila miselium menjadi tua. Pada tingkatan yang lebih lanjut
selaput berwarna merah anggur tua, dan warna ini tetap meskipun dalam keadaan
kering. Permukaan dalam dari selaput miselium berwarna putih kotor.
2.9.3 Penyakit
Akar cokelat (Phellinus noxius)
Penyebab
penyakit akar cokelat lazimnya disebut jamur akar cokelat, dalam nama ilmiah Phellinus noxius (corner) G.H.cun.,
dengan sinonimnya Fomes noxius corner.
Gejala
jika akar tanaman sedikit dibuka, terlihat bahwa permukaan akar-akar terutama
akar tunggangnya sangat kasar karena karena diliputi oleh kerak yang terdiri
atas butir-butir tanah yang melekat sangat erat. Kerak ini tidak dapat dilepas
meskipun dicuci. Kerak terjadi karena miselium jamur yang meliputi akar itu
mengeluarkan lendir sehingga meningkat butir-butir tanah dengan kuat. Di antara
butir-butir tanah ini terlihat adanya benang-benang jamur berwarna cokelat tua.
Kayu dari
akar yang sakit mula-mula berwarna cokelat muda, akhirnya mempunyai garis-garis
cokelat yang terdiri dari atas miselium jamur. Kayu busuk kering, ringan, dan
rapuh, sehingga dapat dihancurkan dengan jari. Di dalamnya terdapat selaput
jamur yang membentuk struktur seperti sarang lebah madu. Pada tingkat penyakit
yang telah lanjut jamur membentuk benang-benang berwarna cokelat pada permukaan
kayu dibawah kulit akar.
2.9.4 Penyakit leher akar (Ustulina
deusta)
Penyebab penyakit leher akar
disebabkan oleh jamur leher akar (ustulina deusta).
Gejala timbul pada leher akar dan
pangkal barang. Infeksinya juga terjadi di sini. Sering sekali jamur penyebab penyakit
hanya menyerang sisi dari leher akar, sehingga hanya daun-daun pada
cabang-cabang yang berada pada di atas bagian yang sakit yang layu dan rontok.
Kadang-kadang penyakit menyebabkan terjadinya lubang pada leher akar, sehingga
bidang sadapan tidak mangalirkan lateks lagi.
Ada kalanya penyakit timbul pada
batang atau cabang sampai setinggi
3-6 m permukaan tanah. Kulit bagian yang sakit meneteskan seteks terus
menerus, akhirnya mati dan mengelupas.
Pada bagian yang sakit sering terbentuk banyak tubuh buah jamur.
Tubuh buah berbentuk papan-papan bulat
melekat pada permukaan kulit batang dengan tangkai yang sangat pendek
dipusatnya. Tubuh buah mula-mula lunak, berwarna putih yang kelak menjadi
kelabu kehijauan. Akhirnya tubuh buah menjadi hitam yang keras, bentuk
peritesium. Umumnya jamur membentuk banyak tubuh buah yang besar.
Dari leher akar jamur penyebab
penyakit meluas akar-akar yang besar melalui bagian dalam akar. Pada permukaan
akar sakit tidak terdapat jaringan jamur. Pada permukaan kayu di bawah kulit
akar jamur membentuk miselium putih yang teratur seperti kipas.
Kayu akar sakit busuk kering, berwarna
cokelat muda, lunak, dan mudah di hancurkan dengan jari. Di dalam kayu terdapat
papan-papan miselium, yang ada penampangannya tampak seperti garis-garis hitam
tidak teratur.
2.9.5 Penyakit
akar berbau (Spharostibe repens)
Penyebab oleh jamur akar berbau
atau jamur lembayung (violet), dengan
nama ilmiah spharositibe repens B.
Gejala
akar sakit berwarna lembayung (violet) tua dan berbau asam mentega (tengik,
jw). Bau tidak enak ini terjadi karena akar membusuk dalam lingkungan anaerob.
Di
antara kulit dan kayu terdapat rizomorf
jamur seperti pita, mula-mula berwarna cokelat kemerahan, kelak berwarna
lembayung tua sampai hitam, dengan ujung berwarna putih. Rizomorf mempunyai
banyak percabangan seperti bintang.
Bila
bagian-bagian yang sakit berada di atas tanah, jamur penyebab penyakit akan
membentuk rambut-rambut atau tangkai-tangkai berbulu, berwarna merah dengan
kepala putih atau merah jambu.
2.9.6 Penyakit
akar hitam (Xylaria thwaitesii)
Penyebab
penyakit aklar hitam oleh jamur Xylaria
thwaitesii Cke. Jamur jarang memebentuk tubuh buah. Kalau dibentuk, tubuh
buah tedapat pada tunggul-tunggul mati pada leher akar pohon yang sakit. Tubuh
buah mula-mula berwarna putih kelabu, akhirnya menjadi hitam, dibentuk dalam
kumpulan-kumpulan yang rapat.
Gejala pada
akar-akar yang sakit terdapat beneng-benang tipis, agak datar, hitam suram,
mengikuti arah panjang akar. Di sana-sini jamur mengadakan percabangan seperti
jala. Jika dibasahi benang-benang jamur menjadi sangat hitam. Jika telah
lanjut, jamur membentuk selaput atau bercak-bercak hitam suram.
2.9.7 Busuk
helicobasidium (Helicobasidium compactum)
Penyebab
penyakit disebabkan oleh jamur helicobasidium
compactum boedijn.
Gejala
meskipun sering timbul pada akar, pada dasarnya penyakit ini adalah penyakit
kulit pangkal batang dan akar-akar yang besar. Kulit yang terinfeksi membusuk,
berwarna cokelat tua. Pembusukan dapat menggelang pangkal batang. Jamur jarang
masuk ke dalam kayu, kalau masuk pun hanya setempat-setempat.
Jamur
penyebab penyakit ini mudah membentuk tubuh buah seperti bantal di sekeliling
pangkal batang, berwarna cokelat kemerahan sampai cokelat ungu. Dalam keadaan
lembab warnanya lebih tua, yaitu cokelat tua sampai hitam.
Dari tubuh
buah sering keluar rizomorf panjang dan bercabang-cabang, berwarna cokelat
kemerahan, mengikuti permukaan batang, masuk kedalam tanah dan mengikuti
akar-akar. Akar-akar terserang dan dapat mati
karenanya. Bagian akar yang terserang sering diliputi oleh miselium
jamur yang berwarna cokelat, seperti sarang labah-labah, sifatnya seperti
miselium Rhizoctania. Di sini sering
terbentuk bisul-bisul kecil, yaitu pseudosklerotium jamur.
2.9.8 Mouldy rot (Ceratocystis fimbriata)
Penyebab
penyakit mouldy rot disebabkan oleh jamur Ceratocystis
fimbriata. Jamur ini mempunyai hifa berwarna hitam kecokelatan.
Gejala mula-mula
pada kulit pulihan dekat dengan irisan sadapan terdapat bercak-bercak mengendap
pada kulit. Warna bercak berubah menjadi hitam dan meluas, sehingga terjadi
jalur berwarna hitam sejajar dengan irisan sadapan.
Jika cuaca
lembab pada jalur-jalur yang baru dapat terbentuk lapisan kapang seperti beledu
berwarna kelabu. Oleh karena itu penyakit ini disebut mouldy rot atau busuk
berkapang.
Pada
serangan yang hebat jamur masuk sampai ke kambium dan merusaknya, menyebabkan
terjadinya luka-luka besar yang tidak dapat pulih kembali, sehingga bidang
sadapan rusak sama sekali.
2.9.9 Kanker garis
(Phytophthora palmivora)
Penyebab
penyakit kanker garis disebabkan oleh jamur Phytophthora
palmivora.
Gejala
pada bidang sadapan, dekat di atas irisan sadapan terjadi garis-garis vertikal
yang halus, berwarna hitam. Garis-garis yang letaknya berdekatan dapat bersatu
dan membentuk suatu jalur atau bercak hitam, dan di sini kulit membusuk.
Sedikit mengorek kulit luar, gejala akan tampak dengan jelas.
Kadang-kadang
warna hitam ini masuk sampai ke dalam kayu. Garis dapat memanjang ke atas atau
kebawah, sehingga keluar dari bidang sadapan. Dari kulit yang baru sering
keluar lateks
2.9.10 Kanker
bercak (Phytophthora palmivora)
Penyebab
penyakit kanker bercak disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora.
Gejala
bagian kulit yang sakit sukar dilihat dari luar. Baru setelah kerak dari kulit
dikorek. Tampak bahwa kulit telah busuk dan berwarna cokelat kemerah-merahan,
kadang-kadang berwarna kelabu kotor. Bercak mempunyai batas yang jelas.
Pada
penyakit yang berat bercak-bercak tadi pecah dan mengeluarkan cairan berwarna
cokelat kemerahan. Sering kali di bawah kulit terbentuk bekuan lateks
(lump)nyang menyebabkan kulit membengkak dan pecah. Jaringan di sekitar bekuan
lateks ini mati membusuk. Bekuan dan cairan yang keluar dari padanya berbau
busuk.
Kanker
bercak sering timbul pada pangkal batang
dan dapat meluas dengan cepat sehingga pembusukan menggelang batang. Penyakit
sedemikian dapat menyebabkan matinya pohon.
2.9.11 Embun
Tepung (Oidium heveae)
Penyebab
penyakit embun tepung disebabkan oleh jamur oidium
heveae stein. Jamur mempunyai miselium tidak berwarna, yang menjalar pada
permukaan epidermis, membentuk haustorium yang menembus epidermis dan mengisap
makanan dari sel-sel jaringan dibawahnya.
Gejala
daun-daun muda yang baru saja berkembang (warna masih cokelat) tampak suram.
Umumnya daun-daun ini menjadi lemas dan tepi-tepinya agak mengeriting. Dalam
waktu beberapa hari anak-anak daun menjadi hitam dan gugur satu persatu,
sehingga tinggal tangkainya saja, yang akhirnya akan gugur juga. Di bawah
tanaman yang sakit terdapat banyak daun muda di atas tanah. Kalau tanaman sakit
diguncang, daun-daun muda akan berguguran.
Pada
daun-daun yang agak tua terjadi perubahan warna. Umumnya 1 atau 2 anak daun
yang rontok, lainnya tetap berada dipaohon.
Pada
daun yang sakit terdapat bercak-bercak putih, seperti beludu halus, yang
terdiri atas miselium dan konidiofor jamur, beserta dengan konidiumnya. Lapisan
ini dapat menutup seluruh permukaan bawah daun, bahkan permukaan atasnya.
Pada
daun sakit tidak bergugur penyakit dapat menyebabkan terjadinya bercak kering
yang besar, bentuknya tidak teratur, dan tidak mempunyai batas tegas.
Penyakit
dapat timbul pada tandan-tandan buah, yang dapat menyebabkan sangat
berkurangnya pembentukan buah.
2.9.12 Penyakit
daun colletotrichum (Colletotrichum
gloesporioides)
Penyebab
penyakit daun disebabkan oleh jamur colletotrichum
gloesporioides.
Gejala
daun-daun hanya rentan selama kurang lebih 5 hari pada waktu kuncup membuka
(bud break) dan selama 10 hari yang pertama pada waktu daun berkembang. Setelah
itu daun membuka penuh, warnanya berubah dari warna perunggu menjadi hijau
pucat. Pada waktu ini kutikula sudah terbentuk dan daun menjadi cukup tahan.
Jika
infeksi terjadi 15 hari tersebut, daun akan segera layu dan rontok. Tetapi jika
infeksi terjadi pada tingkat yang lebih kemudian, daun sudah mempunyai
ketahanan dalam mencegah terjadinya kerusakan yang meluas, sehingga meskipun
sebagian daun berubah bentunyak dan sangat berbecak-bercak, daun tidak gugur.
2.9.13 Bercak daun
drechslera (Drechslera heveae)
Penyebab
penyakit bercak daun drechslera disebabkan oleh jamur drechslera heveae.
Gejala
yang khas dari penyakit ini adalah bercak-bercak bulat, bergaris tengah 1-3 mm,
dengan pusat yang tembus cahaya dan tepi cokelat sempit yang jelas, yang mirip
dengan mata burung. Gejala seperti ini apabila infeksi berlangsung pada waktu
daun sudah mencapai ukurannya yang penuh, tetapi masih tergantung lemas. Jika
infeksi terjadi sebelumnya atau sesudah tingkatan ini, gejala akan berbeda.
Pada daun muda tidak terjadi bercak daun dengan batas yang tegas. Tepi atau
seluruh permukaan daun menjadi hitam dan keriput, seperti gejala infeksi Colletotrichum pada daun muda. Pada daun
yang lebih tua, yang kutikulanya sudah berkembang dan helaian daunnya sudah lebih
kurang mendatar (horizontal), bercak-bercak tetap kecil dan berwarna cokelat
tua.
Sering
kali pada daun yang sama terdapat ketiga macam gejala yaitu pucuk keriput, mata
burung yang khas, dan bercak cokelat tua yang menunjukan bahwa daun ini
mendapat infeksi berulang-ulang selama perkembangannya (Anon.,1980).
Di
pusat bercak yang tembus cahaya pada sisi bawah daun sering terlihat tepung
hitam yang terdiri atas kondium jamur.
2.10 Teori Penyakit Tanaman Tebu
2.10.1 Pokahbung
Penyakit
ini disebabkan oleh jamur Fusarium
moniliforme Sheld, infeksi hanya dapat terjadi pada pangkal daun yang
termuda yang belum membuka (daun -1 dan -2).
Diwaktu
tidak ada tebu jamur penyebab penyakit ini dapat mempertahankan diri di dalam
tanah dengan hidup sebagai saprofit selain itu jamur juga dapat menyerang
sejumlah tanaman, antara lain jagung,cantel dan bambu.
Gejalanya
yaitu dibagi menjadi tiga tingkat menurut Bolle (1935), yang lazimnya disebut
pb 1, pb 2, dan pb 3:
Pada pb1
yaitu pada daun .Helaian daun yang baru saja membuka pangkalnya tampak
klorotis. Pada bagian ini timbul titik-titik atau garis-garis merah. Kalau
penyakit meluas kedalam, maka daun-daun yang belum membuka akan terserang juga.
Daun-daun ini kan rusak dan tidak dapat membuka dengan sempurna.
Pada pb 2 Jamur juga menyerang
ujung batang yang masih muda,tetapi tidak menyebabkan pembusukan. Pada batang
yang muda ini terjadi garis-garis merah kecoklatan yang dapat dapat meluas
menjadi rongga-rongga yang dalam. Rongga-rongga ini mempunyai sekat-sekat
melintang hingga tampak seperti tangga. Dan pada bagian yang berongga tadi batang akan menjadi
bengkok.
Pada pb 3 jamur menyerang
titik tumbuh dan menyebabkan pembusukan. Busuknya tunas ujung sering disertai
dengan timbulnya bau yang sangat tidak sedap. Serangan ini dapat menyebabkan
matinya tanaman.
2.10.2 Busuk Merah (Glomerella tucumanensis)
Jamur yang menyebabkan
penyakit ini diberi nama ilmiah colletotrichum
falcatum Went. Dalam biakan murni jamur mempunyai miselium berwarna putih
sampai kelabu, bentuknya seperti bulu (tipe muda), atau berwarna kelabu tua dan
padat (tipe gelap).
Gejalanya yaitu :
jika dilihat dari luar tanaman
yang sakit tidak menunjukkan gejala yang jelas. tetapi kalau batang tebu yang
sakit dibelah,terlihat bahwa satu atau beberapa ruasnya berwarna merah dan
berbau agak asam. pada umumnya warna merah ini tidak merata, disana sini
terdapat jaringan yang berwarna putih. penyakit juga dapat timbul pada sisi
atas ibu tulang daun. disisi ini terdapat becak-becak berwarna merah,
panjangnya beberapa milimeter sampai sepanjang tulang daun. bagian tengah becak
ini warnanya menjadi lebih muda dengan kumpulan-kumpulan konidium yang berwarna
hitam. adanya gejala pada ibu tulang daun tidak berarti bahwa batang juga
terserang.
2.10.3 Penyakit Nenas (Ceratocystis paradoxa)
Penyakit nenas atau busuk
hitam adalah suatu penyakit pada batang. penyakit dapat menyebabkan busuknya
bibit-bibit.
Oleh Went (1893) jamur
penyebab penyakit ini diberi nama Thielaviopsis
ethaceticus Went, karena dapat membentuk etilasetat dari glukosa dan
sakarosa.
Gejalanya yaitu :
Pada setek
mula-mula penyakit nenas menyebabkan terjadinya warna hitam pada ruas-ruas yang
terpotong, sedang ruas-ruas yang berbatasan dengannya bagian dalamnya berwarna
jingga. pada tingkatan yang berat seluruh pusat dari setek ini berwarna hitam.
bibit yang terserang tidak tumbuh,atau tumbuh sebentar lalu mati.
Bila
terjangkit, tanaman tebu di pertanaman tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Tetapi jika penyakit berkembang tanaman dapat mati. Jika batang yang sakit
dibelah, nampak bahwa satu ruas atau lebih berwarna jingga bagian
dalamnya,sedang pusatnya sering berwarna hitam.
Batang yang sakit dibelah akan
menyebarkan bau enak yang mengingatkan kita kepada bau buah nenas. bau ini
akibat dari terbentuknya etilasetat.
2.10.4 Penyakit Dongkelan (Marasmius
sacchari)
Penyakit
dongkelan dapat timbul pada tebu yang sudah masak di pertanaman maupun di
pembibitan.
Menurut
Wakker (1895) penyebabnya adalah jamur Marasmius
sacchari Wakker. Jamur membentuk badan buah berbentuk payung kecil, dengan
garis tengah sampai 1,5 cm, bertingkai bengkok, yang panjangnya lebih kurang
sama dengan garis tengah payung. Semula badan buah berwarna putih kotor, makin
lama warnanya makin gelap.
Jamur dapat menjalar di tanah
dengan rizomorf (berkas benang jamur).
Gejalanya yaitu :
Gejala
dipembibitan adalah sebagai berikut. tunas yang tumbuh lebih sedikit dari pada
biasa. tunas yang sudah tumbuh tampak merana, daun-daun mati, dimulai dari daun
yang paling muda. ini biasanya terjadi menjelang bibit dipindah ke pertanaman.
jika bibit dibelah sering tampak berongga dan didalam rongga ini terdapat
jaringan jamur.
Kadang-kadang
pada buku-buku terdapat becak-becak merah. bibit yang sakit mempunyai akar yang
kurang dari pada biasa.
Gejala pada tanaman tebu yang
sudah masak di pertanaman adalah sebagai berikut. dikebun yang berumur lebih
kurang 10 bulan terdapat banyak tanaman yang rebah, yang dengan mudah dapat
dicabut dari tanah. kalau pangkal batang yang berada dalam tanah (dongkelan)
dibelah,tampak bahwa jaringannya berwarna kemerahan dan sebagiannya telah
membusuk. kadang-kadang jaringan tampak bercak-bercak merah dan mempunyai
rongga-rongga yang terisi jamur. rongga dikelilingi oleh tepi yang berwarna
merah. akar-akar busuk, karena itu tanaman tampak seperti kekurangan air.
daun-daun layu dan tampak lebih tegak daripada biasa.
2.10.5 Penyakit Hangus (Ustilago scitaminea)
Penyebabnya
adalah jamur Ustilago sacchari
Rab.,yang kemudian berubah menjadi Ustilago
scitaminea Syd.
Jamur
terutama dihamburkan oleh angin. Jika jatuh pada tanaman sehat, dapat
menyebabkan infeksi. Infeksi sedemikian disebut infeksi primer. Gejala akibat
infeksi ini biasanya baru terlihat pada waktu tanaman berumur 8-10 bulan.
Jika batang tanaman yang sakit
hangus dijadikan bibit, tanaman yang berkembang dari bibit ini akan menderita
infeksi yang disebut infeksi sekunder. Pada infeksi sekunder gejala penyakit
sudah terlihat lebih kurang satu bulan setelah penanaman.
Gejalanya yaitu :
Gejala yang khas dari penyakit
ini adalah terbentuknya suatu organ yang menyerupai cambuk berwarna hitam pada
pucuk batang tebu. Cambuk ini kurang lebih setebal pensil, tidak bercabang,
terdiri dari suatu pusat yang agak keras, dikelilingi oleh berjuta-juta
klamidospora, dan diliputi oleh suatu selaput yang tidak berwarna. Jika selaput
ini pecah, klamidospora dalam jumlah yang sangat besar, yang menyerupai jelaga
hitam, akan terhambur. Spora-spora ini mudah tersebar oleh angin.
2.10.6 Becak Kuning (Mycovellaosiella koepkei)
Oleh Kruger jamur penyebab
becak kuning ini diberi nama ilmiah Cercospora
koepei Kruger. Jamur tersebut sekarang diberi nama Mycovellosiel la koepkei (kruger) Deighton.
Gejalanya yaitu :
Menurut
Kruger (1890) penyakit dikenal dengan adanya becak-becak berwarna kuning pada
daun-daun. becak-becak tidak teratur bentuknya. pada becak ini dapat timbul
titik-titik atau garis-garis merah, bahkan ada kalanya seluruh becak warnanya
berubah menjadi merah darah kotor. becak akan tampak lebih jelas jika dilihat
dari sebelah atas daun.
Pada cuaca
yang lembab pada sisi bawah daun terdapat lapisan putih kotor yang terdiri dari
benang-benang jamur yang halus.
Pada satu daun sering terdapat
banyak becak. Beberapa becak dapat bersatu sehingga menjadi becak yang besar.
2.10.7 Becak Mata (Bipolaris sacchari)
Becak mata (eye spot) untuk pertama kali diteliti
oleh van Breda de Haan pada tahun 1892. Oleh van Breda de Haan jamur penyebab
becak merah diberi nama ilmiah cercospora
sacchari vBdH.
Gejalanya yaitu :
Pada daun timbul titik-titik
halus berwarna merah atau coklat kemerahan, yang tampak jelas bila dilihat dari
sebelah atas daun. titik-titik ini bertambah lebar dan panjang sehingga terjadi
becak lonjong memanjang, berwarna coklat dengan tepi kuning. becak mempunyai
ekor yang menuju kearah ujung daun.
2.10.8 Penyakit Kering Daun (Stagonospora
sacchari Lo et Ling)
Penyakit
kering daun (leaf scorch) adalah
penyakit baru dalam budidaya tebu. Untuk pertama kali penyakit ditemukan di
Taiwan pada tahun 1948 (Lo dan Ling, 1950).
Penyakit
kering daun ini disebabkan oleh jamur Stagonospora sacchari Lo et Ling. jamur
membentuk piknidium yang terbenam dalam jaringan daun.
Gejalanya yaitu :
Pada daun-daun, khususnya daun
muda, mula-mula terjadi becak-becak yang sangat kecil, merah atau coklat
kemerahan. becak-becak kecil ini dapat tersebar jarang atau rapat, dan tampak
2-3 hari setelah penularan. becak-becak ini berkembang memanjang sehingga
berbentuk kumparan yang dikelilingi oleh jaringan berwarna kuning (halo) yang
jelas. jika berkembang terus becak-becak ini akan bersatu dan berkembang
sepanjang berkas pembuluh, menjadi jalur memanjang, biasanya berukuran 5,0 x
0,3 cm sampai 17,0 x 1,0 cm. becak mula-mula berwarna coklat kemerahan, lalu
menjadi berwarna seperti jerami, dengan tepi merah tua.
2.10.9 Becak Merah Upih Daun (Cercospora
vaginae Kruger)
Menurut Kruger (1980) penyakit
ini disebabkan oleh jamur Cercospora
vaginae kruger. C. Vaginae disebabrkan dengan konidium yang terbentuk dalam
jumlah yang sangat banyak. Jika udara cukup lembab, konidium yang jatuh pada upih
daun tebu akan berkecambah dengan cepat dan membentuk hifa. Di depan mulut
kulit hifa ini membentuk cakram pelekat yang terdiri dari pseudoparenkim, dan
cakram ini membentuk hifa yang masuk ke dalam jaringan upih daun.
Gejalanya yaitu :
Upih daun yang biasanya
berwarna kecoklatan pucat itu mempunyai becak berwarna merah bata. bagian yang
sakit tidak terbatas jelas. ditengah-tengah becak yang berwarna merah itu
terdapat becak coklat kehitaman dan bentuknya agak bulat. umumnya gejala
terlihat pada upih daun yang tua.
2.10.10 Penyakit Blendok (Xanthomonas albilineans)
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Bacterium albilineans Ashby, yang disebut juga
Phytomonas albilineans.
Untuk
sementara bakteri dapat hidup sebagai saprofit dalam tanah, tetapi tidak dalam
waktu yang lama.
Gejalanya yaitu :
Di
pertanaman tebu gejala penyakit mula-mula terlihat lebih kurang enam minggu
sampai dua bulan setelah penanaman. gejala luar yang penting untuk mengenal
penyakit ini adalah terdapatnya garis atau jalur klorotis pada daun. garis atau
jalur ini lurus, dan sejajar dengan ibu tulang daun, kadang-kadang memanjang
sepanjang daun. Garis klorotis lebih cepat mongering daripada jaringan
sekitarnya. Terjadi hambatan pertumbuhan sehingga tanaman yang sakit dapat
dicabut dengan mudah.
Kalau
batang tanaman dibelah, tampak bahwa dalam berkas-berkas pembuluh terdapat
blendok yang berwarna kuning sampai merah tua.
Ada kalanya tanaman yang sakit
hanya tampak sedikit merana, bahkan ada yang tampak menjadi sehat kembali,
terutama jika hujan turun dengan teratur. Pada saat ini tanaman tadi sukar
dibedakan dari tanaman yang benar-benar sehat. Gejala pada daun akan terlihat
lagi pada saat musim kering mulai.
2.10.11 Penyakit Mosaik (Marmor
sacchari Holmes)
Penyakit
mosaik tebu, yang sering juga disebut sebagai “penyakit garis-garis kuning”
adalah salah satu di antara penyakit-penyakit tebu yang terpenting di
Indonesia.
Untuk
pertama kali penyakit dikenal oleh van Musschenbroek pada tahun 1892 di jawa
tengah.
Penyebab penyakit disebabkan oleh
virus yang disebut virus mosaic tebu (sugarcane
mosaic virus), yang juga disebut Marmor
sacchari.
Meskipun agak sukar, virus
dapat ditularkan secara mekanis. Tetapi di dalam praktek cara penularan ini
tidak mempunyai arti yang penting. Wilbrink (1929) membuktikan bahwa penyakit
dapat ditularkan oleh parang pemotong bibit, tetapi dengan cara ini hanya
terjadi penularan 0,25%. Penyakit dapat juga dipencarkan oleh pemakaian tanaman
sakit sebagai tebu.
Gejalanya yaitu :
Gejala
yang penting dari penyakit mosaik adalah timbulnya gambaran mosaik (belang)
pada daun-daun. Di sini terdapat becak-becak memanjang yang berwarna hijau
muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar