ACARA
1 PRAKTIKUM IKHTIOLOGI
DINAMIKA
POPULASI IKAN BLACK MOLLY (Poecillia
sp) DAN IKAN CETHUL ( Lesbistes sp).
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Disusun
oleh:
Nama : Arif Ardwiantoro
NIM : M 0409009
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
2012.
DINAMIKA POPULASI IKAN BLACK MOLLY
(Poecillia sp) DAN IKAN CETHUL ( Lesbistes sp).
A. Tujuan.
1. Mengamati
dinamika populasi ikan Black molly (Poecillia
sp) dan ikan Cethul ( Lesbistes sp).
2. Mengukur
pertumbuhan berat dan panjang individu ikan Black molly (Poecillia sp) dan ikan Cethul ( Lesbistes
sp).
3. Menghitung
hasil panen dan produksi Black molly (Poecillia
sp) dan ikan Cethul ( Lesbistes sp).
4. Mengetahui
faktor kondisi ikan Black molly (Poecillia
sp) dan ikan Cethul ( Lesbistes sp).
5. Menghitung
mortalitas dan kelulushidupan Black molly (Poecillia
sp) dan ikan Cethul ( Lesbistes sp).
B.
Dasar
Teori.
Populasi
merupakan kumpulan dari kelompok organism terdiri dari spesies tertentu dalam
suatu daerah, suatu populasi terdiri dari unit-unit yang membangun populasi. Dinamika adalah suatu
kumpulan dari dua atau lebih individu di manaperubahan individu satu dapat
mempengaruhi individu lain. Sedangkan Populasi adalah kumpulan
individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh populasi
dari komunitas sungai dapat berupa populasi rumput, populasi ikan, populasi
kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan lain-lain.Jadi dapat disimpulkan
bahwa Dinamika Populasi adalah perubahan populasi dari waktu ke waktu
(McNaughton, dan Larry, 1990).
Dalam
komunitas semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi
antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi,
dan antarkomunitas. Sifat khas yang dimiliki populasi yaitu kerapatan
(densitas), laju kelahiran, laju kematian, sebaran umur, potensi biotik, sifat
genetik, perilaku dan pemencaran (distribusi). Sub populasi adalah
sebagian atau satu fraksi dari suatu populasi dan bagian ini dapat
mempertahankan atau melangsungkan sifat genetiknya walaupun ada perbedaan
antara sub populasi tetapi perbedaan inipun bersifat turun temurun (McNaughton,
dan Larry, 1990).
Parameter
populasi yaitu densitas (jumlah perunit area), pola pertumbuhan distribusi,
struktur umur, pertumbuhan dalam jumlah atau biomass, laju natalitas, laju
mortalitas. Parameter individu yaitu ukuran, morfologi, pertumbuhan dalam
panjang dan berat, natalitas, mortalitas (Southwood, 1971).
Terdapat berbagai
jenis pola distribusi :
1.
Pola
Distribusi Vektor--Dipengaruhi factor kimia, fisika, lingkungan (suhu,
salinitas, arus, cahaya,bentuk
dasar, dll), Contoh : pola distribusi ikan di estuaria
2.
Pola
Distribusi Reproduksi--Berkaitan dengan reproduksi, baik sebelum, selama
maupun sesudah memijah.
3. Pola Distribusi
Acak--Didapatkan dari dalam lingkungan yang Uniform
4. Pola distribusi
Contagious--Berkelompok
5.Pola Distribusi
Over Despesion--Pola distribusi individu lebih jarang dari
distribusi acak, kadang
merupakan kelompok kecil yang hamper uniform.
6.
Pola
Distribusi Co-Acak--Pola yang dipengaruhi oleh kompetisi dua spesies yang
berdekatan (makanan, ruang,
toleransi lingkungan) (McNaughton,
dan Larry, 1990).
Natalitas
dan mortalitas yang terjadi pada populasi menghasilkan satu set kelompok umur
dimana satu kelompok dengan kelompok lain jumlahnya tidak sama.
-
Mengetahui set kelompok umur
-
Mengetahui pola populasi
- Memperhitungkan tindakan yang tepat untuk pengelolaan
(McNaughton, dan
Larry, 1990).
Dalam
membahas kelompok umur dikenal istilah “Kohort”, suatu kohort ikan adalah
sekelompok ikan yang seumur sama dan berasal dari stok yang sama (sparre, et
al, 1989). Misalnya dalam suatu perairan pada tahun 1970 terjadi pemijahan yang
berhasil dari satu sepesies, anak-anak ikan dalam perairan tersebut yang
berasal dari kelahiran tahu 1970 dinamakan “satu kohort” (McNaughton, dan
Larry, 1990).
SUB
POPULASI
- Misalnya
ikan Soskeye salmon (Onchorynchus nerka) merupakan jenis anaderomus, mudah
landlock (misalnya adanya dam) => ikan terkunci dan beradaptasi di tempat
tersebut , karena pengaruh lingkungan tersebut timbulah sub populasi (Sukarjo,
1989).
- Suatu
stok ikan di suatu danau, karena stok maturitinya berbeda-beda maka adanya
pemijahan disungai A dan sungai B berlangsung terus menerus pengaruh lingkungan
genseregation sifatnya berbeda-beda dan kemudian terjadi sub populasi (Sukarjo,
1989).
- Factor lainya yang
berpengaruh yaitu faktor geologis, pencemaran fisiologis genetis dan
kondisi fisik ikan yang bersangkutan
(McNaughton, dan Larry, 1990)
Interaksi antar
organism menyatakan Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup
yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau
lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari
populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi
antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.
Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut: Netral adalah
hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang
sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak,
disebut netral.Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup.
Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Parasitisme adalah hubungan
antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada
organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya. Komensalisme
adalah merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama
untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak (Michael P,1994).
Kemampuan untuk menentukan umur dari suatu individu
ikan adalah suatu pengetahuan yang penting dalam bidang biologi perikanan.
Usaha untuk mempelajari penentuan umur suatu individu telah dimulai beberapa
ratus tahun yang lalu. Penentuan umur ikan dapat dilakukan melalui dua cara
yaitu mempelajari tanda tahunan yang ada pada tubuh ikan serta dengan cara
frekuensi panjang. Bagian – bagian tertentu dari tubuh ikan yang memiliki
tanda–tanda tahunan adalah Tulang Vertebrae, Tukang Overculum, Duri sirip dan
Tulang otolith (Michael
P,1994).
Dengan diketahuinya umur suatu individu ikan dari
suatu spesies ikan maka kita akan dapat mengetahui pada umur berapa pertama
kali ikan belajar mencari makan sendiri di alam, mencari makanan sesuai dengan
kebiasaan kedua induknya, dan kapan ikan tersebut matang gonad. Pendugaan
populasi pada ikan dapat digunakan sebagai parameter populasi, jumlah individu
ikan di dalam populasi dari suatu spesies ikan di lingkungan parameter tertentu
selalu berubah karena dipengaruhi oleh banyak factor, dengan mengetahui
keberadaan jumlah individu ikan di dalam suatu perairan maka akan dapat mendukung
untuk mengetahui potensi di lingkungan perairan tersebut (Soetjipta,1992).
Populasi ikan disuatu perairan sangat penting untuk
diketahui karena dengan mengetahui jumlah polasi disuatu perairan maka kita
akan mengetahui batas tangkap ikan yang boleh diambil agar tidak terjadi over
fishing yang lama kelamaan akan menyebabkan kepunahan pada ikan–ikan yang ada,
di perairan seperti kita ketahui bahwa kebutuhan gizi dari ikan lama–kalamaan
semakin meningkat, dengan mengetahui pendugaan popalsi suatu perairan kita juga
dapat mengetahui pada daerah mana yang terdapat banyak ikan namun kita tidak
mengambilnya melebihi batas maksimum ikan yang boleh ditangkap agar kelestarian
ikan diperairan tetap selalu terjaga (Soetjipta,1992).
Proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan sebagian
besar hasil metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad, gonad semakin
bertambah berat diimbangi dengan bertambah ukurannya. Perkembangan gonad ikan
secara garis besar dibagi atas dua tahap perkembangan utama yaitu pertumbuhan gonad
sehingga ikan mencapai tingkat dewasa kelamin (sexually mature) dan tahap pematangan
produk seksual/gamet (Soetjipta,1992).
Saat pertama ikan mempunyai kemampuan bereproduksi
(kematangan seksual ) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Terdapat perbedaan antara
masing-masing spesies pada umur dan ukuran yang sama. Secara umum dapat
dikatakan bahwa ikan-ikan yang mempunyai ukuran maksimum kecil dan jangka waktu
hidup yang pendek akan mencapai kedewasaan pada umur yang lebih muda daripada
ikan yang mempunyai ukuran maksimum lebih besar (Odum dan Howard,
1992).
Umur merupakan salah satu penduga terbaik dalam
menentukan tingkat pertumbuhan relatif pada ikan, walaupun pertumbuhan
sebenarnya sangat dipengruhi oleh faktor-faktor lingkungan(Odum dan Howard, 1992).
Selanjutnya Odum dan Howard
(1992).menjelaskan
tanda tahunan pada tubuh ikan tercatat pada sisik, tulang oprculum, duri sirip
punggung atau dada, tulang punggung otolith (batu telinga). Hoffbaur (Odum dan Howard, 1992) menyatakan perubahan jumlah
individu dalam populasi dari suatu spesies ikan dapat berubah – ubah dari waktu
ke waktu. Terjadinya perubahan itu dipengaruhi oleh keberhasilan atau kegagalan
produksi selanjutnya dapat mempengaruhi rekuitment ke dalam populasi ikan yang
telah ada. Selain itu juga dipengaruhi oleh angka mortalitas yang terjadi.
Angka mortalitas agak sukar untuk ditetapkan karena banyak factor yang
mempengaruhi (Odum
dan Howard, 1992).
Bailey,.k.m. And e.d. Honde. (1989) menyatakan bahwa
penyebab kematian indivu ikan secara masal yang berada di suatu habitat
tertentu adalah predasi, penyakit, pencemaran, pemusnahan secara fisik oleh
mesin atau manusia dan gejala alam. Sedangkan penyebab kematian yang
pengaruhnya tidak langsung kepada individu antara lain makanan, kondisi
lingkungan yang kurang menyenangkan, beberapa jenis parasit dan tekanan sosial.
Menurut Suin (1989)kematian individu ikan di dalam
populasi pada habitat tertentu dapat terjadi mulai dari telur ikan yang baru
dilepas ke perairan atau yang telah dibuahi, di masa larva, ikan dewasa dan
ikan yang tua siap untuk mati secara alami.
Menurut Sudarsono (1978) menyatakan
bahwa mengelompoknya individu dalam suatu populasi disebabkan oleh respon
terhadap lokasi yang berbeda, cuaca dan hasil dari proses reproduksi.
Selanjutnya (Suin,1989)
menyatakan
penyebaran fauna umumnya terjadi secara mendatar tergantung pada jaraknya dari
perairan utama (laut) serta adaptasi fauna terhadap perubahan lingkungan.
C.
Bahan
dan Alat.
Akuarium
4 buah
Aerator 2 buah
Pakan
ikan secukupnya
Seser 4 buah
Ember 2 buah
Penggaris 1 buah
Air
secukupnya
Ikan
Black Molly (Poecillia sp) jantan 10
ekor dan betina 15 ekor
Ikan
Cethul ( Lesbistes sp) Jantan
10 ekor dan betina 15 ekor
D.
Cara
kerja.
1. Disiapkan
akuarium sejumlah 4 buah yang telah dicuci bersih sebagai wadah pemeliharaan
ikan.
2. Diisi
akuarium dengan air hingga setinggi ¾
bagian tinggi akuarium.
3. Dipasangkan
masing masing aerator pada tiap akuarium.kemudian dipersiapkan ikan black molly
(Poecillia sp) untuk kelompok 1 dan 2 dan ikan cethul ( Lesbistes sp) untuk kelompok 3 dan 4
dengan jumlah masing-masing jantan 10 ekor dan betina 15 ekor.
4. Dimasukan
ikan black molly (Poecillia sp) dan ikan cethul ( Lesbistes sp) kedalam tiap akuarium.
5. Kemudian
akuarium di beri label kelompok.
6. Pembuatan
pakan ikan black molly (Poecillia
sp) dan ikan cethul ( Lesbistes sp) dengan cara menghaluskan
pakan buatan pabrikan dengan mortar dan stemper.kemudian pemberian pakan
dilakukan setelah satu hari dimasukan kedalam akuarium.
7. Pengamatan
dilakukan tiap hari dengan cara member pakan tiap hari 09.00 WIB dan menghitung
jumlah populasi ikan black molly (Poecillia
sp) dan ikan cethul ( Lesbistes sp) meliputi jumlah indukan
dan anakan serta jumlah kematian tiap hari dilakukan pada hari selasa dan jumat
pada pukul 09.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dinamika populasi yang
berubah-ubah pada Black molly dan ikan cethul.
8. Data
yang diperoleh di catat dan diakumulasi menjadi satu log book dan kemudian di masukan dalam pembahasan laporan praktikum
ikhtiologi tersebut.
E.
Hasil.
1.
Data
Hasil Pengamatan.
Kelompok
|
Minggu ke-
|
Hari
|
Jumlah induk
|
Jumlah anak
|
|
1
|
Awal
|
jumat
|
25
|
-
|
|
1
|
Selasa
|
24
|
-
|
||
Jumat
|
20
|
-
|
|||
2
|
Selasa
|
11
|
30
|
||
Jumat
|
10
|
-
|
|||
3
|
selasa
|
8
|
-
|
||
Jumat
|
6
|
-
|
|||
|
|||||
2
|
Awal
|
Jumat
|
25
|
-
|
|
1
|
Selasa
|
23
|
17
|
||
Jumat
|
17
|
-
|
|||
2
|
Selasa
|
9
|
-
|
||
Jumat
|
3
|
-
|
|||
3
|
Selasa
|
1
|
-
|
||
Jumat
|
1
|
-
|
|||
|
|||||
3
|
Awal
|
Jumat
|
25
|
-
|
|
1
|
Selasa
|
18
|
26
|
||
Jumat
|
10
|
5
|
|||
2
|
Selasa
|
12
|
31
|
||
Jumat
|
6
|
18
|
|||
3
|
Selasa
|
5
|
35
|
||
Jumat
|
4
|
13
|
|||
|
|||||
4
|
Awal
|
Jumat
|
25
|
-
|
|
1
|
Selasa
|
23
|
-
|
||
Jumat
|
12
|
7
|
|||
2
|
Selasa
|
8
|
28
|
||
Jumat
|
8
|
2
|
|||
3
|
Selasa
|
6
|
-
|
||
Jumat
|
5
|
-
|
|||
|
|
|
|
|
|
2. Klasifikasi
dan beserta gambar ikan.
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulata
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulata
Klasifikasi
ikan Cethul/ Ikan Seribu (Lesbistes sp)
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Lebiidae
Genus : Lesbistes
Spesies : Lesbistes sp
F. Pembahasan.
1. Apakah
kedua populasi ikan tersebut setelah 3 minggu besarnya sama?
2. Apabila
besar populasinya tersebut berbeda, jelaskan mengapa hal tersebut terjadi?
3. Bagaimana
grafik pertumbuhan populasinya?
4. Akan
lebih cepat mana pertumbuhan populasinya?
5. Adakah
perbedaan daya tahan diantara kedua jenis ikan tersebut? Mengapa?
Jawab.
Jumlah populasi ikan setelah 3 minggu memiliki
fluktuasi perubahan populasi yang terdapat pada semua akuarium. Dimana terdapat
penurunan yang menyebabkan dinamika populasi. Dimana besarnya penurunan jumlah
populasi sangat dipengaruhi oleh beberapa factor meliputi: kompetisi didalam
mencari makan, kompetisi didalam mencari pasangan untuk melakukan reproduksi dan kanibalisme yang dilakukan
oleh induk. Dimana ketika induk melahirkan anak maka induk akan kembali memakan
sebagian atau bahkan keseluruhan anakan ikan. Dari grafik yang ditunjukan
terlihat penurunan jumlah induk yang dikarenakan banyak yang telah mati dan
jumlah anakan yang tampak pada pengamatan yang hanya hari selasa dan jumat
nampak jumlah nya sering berubah,dapat berupa grafik naik dan grafik turun.
Populasinya berbeda sehingga menyebabkan fluktuasi disebabkan oleh adanya
kematian, mortalitas, motilitas, dan umur ikan yang pendek.
Hasil pengamatan tiap hari selasa dan jumat di
tunjukan pada grafik dibawah ini:
Kelompok 1
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.gif)
Dari grafik yang ditunjukan diatas dapat dianalisa
yang diamati pada hari selasa dan jumat bahwa jumlah induk menurun secara
berurutan yaitu 25,24,20,11,10,8 dan 6. Sedangkan untuk jumlah anak hanya
tercatat sejumlah 30 pada hari selasa, 1 Mei 2012.
Kelompok 2
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif)
Dari grafik yang ditunjukan diatas dapat dianalisa
yang diamati pada hari selasa dan jumat bahwa jumlah induk menurun secara
berurutan yaitu 25,23,17,9,3,1 dan 1. Sedangkan untuk jumlah anak hanya
tercatat pada hari selasa, 24 April 2012 dengan jumlah 17.
Kelompok 3
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif)
Dari grafik yang ditunjukan diatas dapat dianalisa
yang diamati pada hari selasa dan jumat bahwa jumlah induk menurun secara
berurutan yaitu 25,18,10,12,6,5 dan 4. Sedangkan untuk jumlah anak hanya
tercatat sejumlah 30, 26,5,31,18,35 dan 13.
Kelompok 4
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif)
Dari grafik yang ditunjukan diatas dapat dianalisa
yang diamati pada hari selasa dan jumat bahwa jumlah induk menurun secara
berurutan yaitu 25,23,12,8,8,6 dan 5. Sedangkan untuk jumlah anak hanya
tercatat sejumlah 7, 28 dan 2.
Dari pengamatan jumlah ikan pada akuarium 1,2,3 dan
4. Akuarium 1 dan 2 diisi dengan menggunakan ikan black molly (Poecilia reticulata) dan akuarium 3 dan
4 diisi dengan menggunakan ikan Cethul (Lesbistes sp ). Dari pengamatan selama 3 minggu, dapat dilihat bahwa
produktifitas ikan cethul (Lesbistes sp) memiliki jumlah pertumbuhan populasi
tertinggi. Selain itu ikan cethul (Lesbistes
sp ) memiliki nilai kematian yang
tinggi,sebab tingkat kanibalisme sangat tinggi. Fluktuasinya sangat tinggi.
Sedangkan untuk ikan Black molly (Poecilia reticulate) memiliki
pertumbuhan yang kecil, hal ini disebabkan nilai reproduksinya lebih lama
dibanding dengan ikan cethul. Dilihat dari grafik pertumbuhan, menunjukan bahwa
ikan black molly memiliki penurunan populasi indukan. Jumlah anaknyapun rendah.
Daya
tahan kedua ikan memiliki perbedaan yang tampak jelas, yang pertama disebabkan
oleh perolehan ikan yang berbeda. Dimana ikan black molly diperoleh dari
penangkaran ikan (proses pengembangbiakan) sedangkan ikan cethul diperoleh dari
kegiatan mencari langsung dialam kemudian baru dikembangbiakan. Hal ini sangat
berpengaruh pada tingkat kekebalan, ketahanan dan kesehatan tiap ikan yang
berbeda pula. Dimana ikan black molly yang dikembangbiakan telah memiliki
ketahanan tubuh untuk kondisi di akuarium. Sedangkan ikan cethul harus
melakukan adaptasi terhadap lingkungan barunya karena diambil langsung dari alam.
Hal ini seharusnya ikan black molly menjadi populasinya besar,karena ikan
tersebut sudah mampu melakukan reproduksi. Akan tetapi kejadianya bertolak
belakang, jumlah populasi ikan black molly semakin rendah karena adanya
kematian dan kegiatan kanibalisme oleh induk. Sedangkan ikan cethul memiliki
kemampuan beradaptasi yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari grafik pertumbuhan ikan cethul,dimana setiap
perkembangbiakan/ melahirkan anaknya selalu meningkat. Walaupun kadang terjadi
fluktuasi penurunan dan peningkatan yang tidak begitu tinggi.
G.
Kesimpulan.
Praktikum diatas dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dinamika
populasi adalah perubahan jumlah komposisi dan struktur pada suatu populasi
ikan yang disebabkan oleh adanya mortilitas, mortalitas dan reproduksi pada
suatu ekosistem.
2. Populasi
ikan cethul (Lesbistes sp) menunjukan
perubahan dinamika populasi yang stabil, dimana populasinya mengalami kenaikan
dan penurunan yang relatif stabil. Sedangakan ikan black molly ((Poecilia reticulata) memiliki komposisi
yang berubah yang tidak stabil. Populasinya menurun, terutama pada jumlah induk
yang banayak yang mengalami kematian yang tidak di imbangi oleh kelahiran anak.
3. Dinamika
populasi menyebabkan terjadinya komposisi populasi dimana akan terbentuk sub
populasi dari hasil perkawinan dari populasi awal.
4. Dengan
mengamati dinamika populasi ikan Black molly (Poecillia sp) dan ikan Cethul ( Lesbistes
sp) akan bermanfaat didalam mengetahui hasil panen, produksi, faktor
kondisi , mortalitas dan kelulushidupan didalam suatu populasi ikan tersebut.
5. Tingkat
mortalitas, kelulushidupan dan produksi jumlah populasi ikan Cethul ( Lesbistes sp) lebih tinggi dan stabil
daripada ikan Black molly (Poecillia
sp) yang semakin menurun.
H. Referensi.
McNaughton, S.J., dan Larry, W.F.
1990. Dinamika Populasi. Gadjah Mada
University
Press.
Yogyakarta.
Michael, P. 1994. Teknik Pengukuran Dinamika Populasi Perairan
Darat. UI Press.
Jakarta.
Odum, Howard, T. 1992. Ekologi Sistem. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Soetjipta.1992. Ekologi Sistem Suatu perairan. UI Press. Jakarta.
Southwood. 1971. Ekologi Kelautan. Angkasa. Bandung.
Sudarsono. 1978. Analisa Perikanan Darat. Aneka Cipta.
Jakarta.
Suin, N. M. 1989. Ekologi Umum. UGM Press. Yogyakarta.
Sukarjo. 1989. Ikhtiologi Edisi II.UGM Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar