Terimakasih Atas Kunjungan di Blog Saya. Silahkan Copy Paste dan Jangan Lupa di Kasih Kritik dan Saran.
Klasifikasi
merupakan hal yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang
pergi ke sebuah supermarket ia tentunya sudah merencanakan barang yang akan
dibelinya dan tentunya dia menuju tempat dimana barang-barang yang ia perlukan
disimpan dalam suatu rak tertentu. Rak-rak dalam supermarket tersebut ditata
dengan suatu system agar pembeli dengan mudah mencari barang yang diinginkan.
Pengelompokkan atau klasifikasi barang yang dilakukan di supermarket didasarkan
pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Klasifikasi mengandung
dua pengertian yaitu proses klasifikasi dan produk dari proses klasifikasi
berupa system klasifikasi.
TUJUAN KLASIFIKASI
Klasifikasi ini mempunyai
tujuan:
1.
Untuk mencapai kemudahan
2.
Efisiensi dalam mengingat (Economy
of memory), klasifikasi bertujuan untuk menginat sesedikit mungkin,
tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi sebanyak-banyaknya
3.
Penyimpan informasi yang dapat dipanggil kembali
4.
Sebagai alat untuk memprediksi
5.
Membantu dalam Identifikasi
6.
Menunjukkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan
TAKSONOMI NUMERIK
Salah
satu cara pendekatan dalam klasifikasi tumbuhan adalah dengan menggunakan
taksonomi numerik. Istilah taksonomi numerik (numerical
taxonomy) atau taxometrics diciptakan
oleh Sokal dan Sneath (1963). Taksonomi numerik muncul secara kebetulan
bersama-sama dengan pendekatan fenetik dalam klasifikasi tumbuhan. Oleh sebab
itu muncul pendapat bahwa kedua pendekatan ini sama, padahal tidak demikian.
Sebab taksonomi numerik tidak menghasilkan data baru, bukan pula sistem
pendekatan baru, tetapi metode baru dalam pengorganisasian data, dan biasanya
dengan bantuan komputer, sehingga taksonomi numerik bisa digunakan dalam
menentukan hubungan kekerabatan dalam pendekatan fenetik (Stace, 1980)
Tingkatan
taksa terendah yang diteliti dalam taksonomi numerik dinamakanOperational Taxonomic Units (OTUs).
Matriks data yang diperlukan dalam metode fenetik merupakan persilangan antara
sifat ciri dengan setiap OTU. Agar dapat dilakukan analisis dengan komputer,
matriks data tersebut harus dalam bentuk numerik.
ANALISIS FENETIK
Tidak semua ahli
taksonomi merasa puas dengan adanya pendekatan secara filogenetik. Beberapa
ahli seperti Sokal dan Sneath, memandang pendekatan ini terlalu subyektif.
Sebagai bukti mereka menyebutkan, ahli taksonomi yang berbeda membuat
klasifikasi yang berbeda untuk mahluk hidup yang sama. Faktor subyektifitas
dari sistem filogenetik juga tampak dalam pemilihan ciri-ciri taksonomi yang
akan dibandingkan.
Usaha untuk menghindari
atau setidak-tidaknya mengurangi sifat subyektifitas ini, khususnya dalam
mengelompokkan mahluk hidup ditempuh antara lain dengan : (1) diusahakan
menggunakan ciri-ciri taksonomi sebanyak-banyaknya; (2) deskripsi maupun cara
pengukuran dari ciri-ciri tersebut dibuat sejelas dan setepat mungkin; (3)
membandingkan ciri-ciri taksonomi setepat mungkin, yaitu secara kuantitatif
(Rideng, 1989).
Pandangan tersebut telah
melahirkan pendekatan fenetik. Fenetik didasarkan pada konsep bahwa hubungan
kekerabatan diantara mahluk hidup didasarkan atas jumlah derajat persamaan yang
ada.
Gagasan fenetik ini
diperkenalkan oleh Adanson pada abad ke-18. Para peneliti seperti Michener,
Sokal, Sneath, Cain, dan Harrison mulai memperkenalkan metode komputer dasar
untuk menghitung derajat kesamaan dan untuk mengelompokkan taksa menggunakan
metode kuantitatif (Jones and Luchsinger, 1987).
Berbagai metode telah
dikembangkan, misalnya metode numerik untuk mengukur derajat persamaan diantara
taksa yang ada. Untuk mempermudah pengolahan data dari metode numerik ini
diperlukan suatu perangkat lunak, perangkat lunak (program) yang biasa
digunakan adalah Systat versi 3.0 (Rahayu, 2002), NTSYSpc versi 2.0 (Rohlf,1998;
Gengler-Nowak, 2002).
NTSYSpc Version 2.0
NTSYSpc
merupakan program yang digunakan untuk mencari dan menampilkan suatu struktur
dalam data multivariate.
Program ini pertama kali dibuat untuk digunakan pada bidang ilmu biologi,
khususnya pada bidang taksonomi numerik (NTSYS=Numerical Taxonomy SYStem). Tetapi kemudian penggunaan program ini
mulai digunakan untuk morfometrik, ekologi, dan untuk beberapa disiplin ilmu
alam, teknik, dan sosial.
Pada
kajian biosistematik, terdapat dua pendekatan yang berbeda dalam klasifikasi,
yaitu pendekatan fenetik dan kladistik. Fenetik lebih menekankan pada pola
deskriptif dari keanekaragaman hayati dan mengklasifikasikan berdasarkan
derajat kesamaannya yang dihitung dari data multivariate.
Sedangkan kladistik merupakan pendekatan klasifikasi melalui sejarah evolusi
dari organisme (Rohlf, 1998).
NTSYSpc
version 2.0 dapat digunakan untuk menghitung penilaian-penilaian yang beragam
dari kesamaan (similarity)
ataupun ketidaksamaan (dissimilarity) antar
abjek yang diteliti (OTUs, individu, spesimen, kuadrat, dan lain-lain) kemudian
menyusunnya dalam suatu kesatuan berdasarkan kesamaannya (cluster analysis), atau dalam suatu ruang
dalam satu atau lebih sumbu ordinat (ordination
analysis / multidimensional scale analysis).
Analisis
fenetik dengan program NTSYSpc version 2.0 ini dapat menghasilkan suatu
dendrogram yang menggambarkan sejauh mana hubungan kekerabatan antar objek yang
diteliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar