Rabu, 31 Oktober 2012

Makalah Taksonomi Numerik

Terimakasih Atas Kunjungan di Blog Saya. Silahkan Copy Paste dan Jangan Lupa di Kasih Kritik dan Saran.


Klasifikasi merupakan hal yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang pergi ke sebuah supermarket ia tentunya sudah merencanakan barang yang akan dibelinya dan tentunya dia menuju tempat dimana barang-barang yang ia perlukan disimpan dalam suatu rak tertentu. Rak-rak dalam supermarket tersebut ditata dengan suatu system agar pembeli dengan mudah mencari barang yang diinginkan. Pengelompokkan atau klasifikasi barang yang dilakukan di supermarket didasarkan pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Klasifikasi mengandung dua pengertian yaitu proses klasifikasi dan produk dari proses klasifikasi berupa system klasifikasi.
TUJUAN KLASIFIKASI
Klasifikasi ini mempunyai tujuan:
1.        Untuk mencapai kemudahan
2.       Efisiensi dalam mengingat (Economy of memory), klasifikasi bertujuan untuk menginat sesedikit mungkin, tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi sebanyak-banyaknya
3.       Penyimpan informasi yang dapat dipanggil kembali
4.       Sebagai alat untuk memprediksi
5.        Membantu dalam Identifikasi
6.       Menunjukkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan
TAKSONOMI NUMERIK
Salah satu cara pendekatan dalam klasifikasi tumbuhan adalah dengan menggunakan taksonomi numerik. Istilah taksonomi numerik (numerical taxonomy) atau taxometrics diciptakan oleh Sokal dan Sneath (1963). Taksonomi numerik muncul secara kebetulan bersama-sama dengan pendekatan fenetik dalam klasifikasi tumbuhan. Oleh sebab itu muncul pendapat bahwa kedua pendekatan ini sama, padahal tidak demikian. Sebab taksonomi numerik tidak menghasilkan data baru, bukan pula sistem pendekatan baru, tetapi metode baru dalam pengorganisasian data, dan biasanya dengan bantuan komputer, sehingga taksonomi numerik bisa digunakan dalam menentukan hubungan kekerabatan dalam pendekatan fenetik (Stace, 1980)
Tingkatan taksa terendah yang diteliti dalam taksonomi numerik dinamakanOperational Taxonomic Units (OTUs). Matriks data yang diperlukan dalam metode fenetik merupakan persilangan antara sifat ciri dengan setiap OTU. Agar dapat dilakukan analisis dengan komputer, matriks data tersebut harus dalam bentuk numerik.
ANALISIS FENETIK
Tidak semua ahli taksonomi merasa puas dengan adanya pendekatan secara filogenetik. Beberapa ahli seperti Sokal dan Sneath, memandang pendekatan ini terlalu subyektif. Sebagai bukti mereka menyebutkan, ahli taksonomi yang berbeda membuat klasifikasi yang berbeda untuk mahluk hidup yang sama. Faktor subyektifitas dari sistem filogenetik juga tampak dalam pemilihan ciri-ciri taksonomi yang akan dibandingkan.
Usaha untuk menghindari atau setidak-tidaknya mengurangi sifat subyektifitas ini, khususnya dalam mengelompokkan mahluk hidup ditempuh antara lain dengan : (1) diusahakan menggunakan ciri-ciri taksonomi sebanyak-banyaknya; (2) deskripsi maupun cara pengukuran dari ciri-ciri tersebut dibuat sejelas dan setepat mungkin; (3) membandingkan ciri-ciri taksonomi setepat mungkin, yaitu secara kuantitatif (Rideng, 1989).
Pandangan tersebut telah melahirkan pendekatan fenetik. Fenetik didasarkan pada konsep bahwa hubungan kekerabatan diantara mahluk hidup didasarkan atas jumlah derajat persamaan yang ada.
Gagasan fenetik ini diperkenalkan oleh Adanson pada abad ke-18. Para peneliti seperti Michener, Sokal, Sneath, Cain, dan Harrison mulai memperkenalkan metode komputer dasar untuk menghitung derajat kesamaan dan untuk mengelompokkan taksa menggunakan metode kuantitatif (Jones and Luchsinger, 1987).
Berbagai metode telah dikembangkan, misalnya metode numerik untuk mengukur derajat persamaan diantara taksa yang ada. Untuk mempermudah pengolahan data dari metode numerik ini diperlukan suatu perangkat lunak, perangkat lunak (program) yang biasa digunakan adalah Systat versi 3.0 (Rahayu, 2002), NTSYSpc versi 2.0 (Rohlf,1998; Gengler-Nowak, 2002).
NTSYSpc Version 2.0
NTSYSpc merupakan program yang digunakan untuk mencari dan menampilkan suatu struktur dalam data multivariate. Program ini pertama kali dibuat untuk digunakan pada bidang ilmu biologi, khususnya pada bidang taksonomi numerik (NTSYS=Numerical Taxonomy SYStem). Tetapi kemudian penggunaan program ini mulai digunakan untuk morfometrik, ekologi, dan untuk beberapa disiplin ilmu alam, teknik, dan sosial.
Pada kajian biosistematik, terdapat dua pendekatan yang berbeda dalam klasifikasi, yaitu pendekatan fenetik dan kladistik. Fenetik lebih menekankan pada pola deskriptif dari keanekaragaman hayati dan mengklasifikasikan berdasarkan derajat kesamaannya yang dihitung dari data multivariate. Sedangkan kladistik merupakan pendekatan klasifikasi melalui sejarah evolusi dari organisme (Rohlf, 1998).
NTSYSpc version 2.0 dapat digunakan untuk menghitung penilaian-penilaian yang beragam dari kesamaan (similarity) ataupun ketidaksamaan (dissimilarity) antar abjek yang diteliti (OTUs, individu, spesimen, kuadrat, dan lain-lain) kemudian menyusunnya dalam suatu kesatuan berdasarkan kesamaannya (cluster analysis), atau dalam suatu ruang dalam satu atau lebih sumbu ordinat (ordination analysis / multidimensional scale analysis).
Analisis fenetik dengan program NTSYSpc version 2.0 ini dapat menghasilkan suatu dendrogram yang menggambarkan sejauh mana hubungan kekerabatan antar objek yang diteliti.

Tidak ada komentar: