Terimakasih Atas Kunjungan di Blog Saya. Silahkan Copy Paste dan Jangan Lupa di Kasih Kritik dan Saran.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda
mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang
kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan
sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang
untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi
akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata
“Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman
hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari
makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran,
bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan
keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri
antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk
hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan
menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan
tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang
berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang
rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang
berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada
yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran
tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga
berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda
temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau,
dan yang bertubuh kecil seperti semut
serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat,
seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan
luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu,
Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele,
ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan
lain-lain. Ada
hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan
mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil
pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya
keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih
memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum berikut:
1. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN
Keanekaragaman
hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat
keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis
disebut variasi.
Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak
uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud
dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah
amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni,
dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga,
keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan
warnanya.
Demikian juga pada
hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam
lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan
ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman
warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta
keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua
makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen
yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat
suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada
keturunannya.
Gen pada setiap
individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya
berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen
inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang
menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu
makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil
perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang
tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan
menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas
(varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu
di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan
keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang
(hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat
pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:
No.
|
Mangga
|
Bentuk Buah
|
Rasa
|
arima
|
1.
2.
3.
|
golek
kuini
gedong
|
lonjong panjang
bulat telur, besar
bulat, kecil
|
manis
manis
lebih manis
|
tidak wangi
wangi
tidak wangi
|
Pada manusia juga
terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain
ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang,
kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus,
keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda
miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Dapatkah Anda
membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis
kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang
hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa
dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak
sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui
keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat
mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran
tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam
keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau
dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan
mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda
antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada
yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat),
bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
Contoh lain,
keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati
hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c)
kucing dan (d) citah.
Walaupun
hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara
mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan
warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan
hidupnya.
Cobalah Anda
perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :
No.
|
Ciri-ciri
|
Kucing
|
Harimau
|
Singa
|
Citah
|
1.
2.
3.
|
Ukuran tubuh
Warna bulu
Tempat hidup
|
Kecil
Hitam, putih, kuning
Hutan, rumah
|
Besar
Hitam, putih, kuning
Hutan
|
Besar
Hitam, putih, kuning
Hutan
|
Sedang
Hitam/ putih
Pohon
|
Demikian pula pada
kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan
memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga.
Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel
pengamatan berikut ini.
No
|
Ciri-ciri
|
Kelapa
|
Aren
|
Pinang
|
Lontar
|
1.
|
Tinggi Batang
|
>30m
|
25m
|
25
|
15-30m
|
2.
|
Daun
|
-Panjang tangkai
daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras
|
-Panjang tangkai daun 150cm
|
Tangkai daun pendek
|
-Panjang tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari
|
3.
|
Bunga
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Bulir
|
Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh
di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing,
harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada
suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama
terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku
Palmae atau Arecaceae.
Di lingkungan
manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain
selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan
lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup
meliputi komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu
(uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat
dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan,
air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor
fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan
kandungan mineral.
Baik komponen
biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu,
ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen
abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam
ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan
hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan
lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan
keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan
faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang
rumput (b) padang
tundra (c) gurun pasir
Perbedaan letak
geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya
perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya
penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan)
dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin
terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis
lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di
daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai
untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing
hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis
terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan
fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis
flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang
berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi
gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk,
penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda
merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman
hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis
dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan
karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan
varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu
ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan
terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada
tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat
merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula.
Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan
secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus
mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau
letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan
memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana
tsunami.
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Tahukah Anda, bahwa Indonesia
merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil
dan Zaire.
Tetapi dibandingkan dengan Brazil
dan Zaire, Indonesia
memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki
keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia
mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia,
dan peralihannya. Selain itu di Indonesia
terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik
(penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut,
silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia
berikut ini!
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik
(iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam
ekosistem yang ada di Indonesia,
seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis,
ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain.
Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia
merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi
tumbuhan yang hidup di India,
Vietnam, Thailand, Malaysia,
Indonesia,
dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia,
Indonesia,
dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana
memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon
dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji
bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi
hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing (
Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan
Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma
hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan
banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus),
Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa
dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora
Malesiana apakah di Malaysia
dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya,
di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di
Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat
tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan
pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Bagaimana dengan wilayah Indonesia
bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe
hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi
sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini
memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa
(Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan
(fauna) di Indonesia.
Hewan-hewan di Indonesia
memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia)
dan Australia (Kawasan Timur
Indonesia)
serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia
(Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
|
Banyak species
mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak.
Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
|
2.
|
Terdapat
berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
|
3.
|
Terdapat hewan
endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet
(Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
|
4.
|
Burung-burung
memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung
yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai
mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
|
Sekarang mari kita lanjutkan dengan
hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku,
Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya
adalah:
1.
|
Mamalia
berukuran kecil
|
2.
|
Banyak hewan
berkantung
|
3.
|
Tidak terdapat
species kera
|
4.
|
Jenis-jenis
burung memiliki warna yang beragam
|
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan
mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus
maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling
terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama
di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus
komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi
daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi
sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus),
maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
TUGAS
Nah, untuk
mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut, silahkan kerjakan tugas
praktikum berikut ini:
I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen
Tujuan
|
:
|
Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.
|
Alat dan bahan
|
:
|
Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu.
|
Cara kerja
|
:
|
|
1.
|
Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri
yang harus diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna
daging buah dan ukuran biji.
|
2.
|
Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
|
TABEL HASIL
PENGAMATAN
No.
|
Ciri-ciri
|
Mangga
|
Harum manis
|
Simanalagi
|
Indramayu
|
|
|
|
|
|
Cocokkan jawaban
Anda dengan meng-klik kunci
jawaban!
Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?
2. Jelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?
II. Mengamati
Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)
Alat dan Bahan:
1.
|
Penggaris
|
2.
|
Timbangan
|
3.
|
Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang
kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang panjang.
|
4.
|
Buku catatan praktikum
|
Langkah Kerja:
1.
|
Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti
contoh di bawah.
|
2.
|
Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.
|
3.
|
Amati warna setiap biji kacang.
|
4.
|
Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang,
satu persatu.
|
5.
|
Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan
alat timbangan
|
6.
|
Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.
|
No.
|
Jenis Biji
|
Bentuk
|
Warna
|
Panjang
|
Berat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Kacang Kedelai
Kacang Panjang
Kacang Kapri
|
.......
.......
.......
.......
.......
|
.......
.......
.......
.......
.......
|
.......
.......
.......
.......
.......
|
.......
.......
.......
.......
.......
|
Pertanyaan:
1.
|
Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman
sifat pada biji-biji kacang tersebut?
|
2.
|
Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya
keanekaragaman jenis?
|
3.
|
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?
|
III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Alat dan Bahan:
1.
|
3 macam gambar ekosistem
|
2.
|
Buku catatan praktikum
|
Langkah Kerja:
1.
|
Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama
|
2.
|
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan
praktikum Anda
|
![](file:///C:/Users/Palupi/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
Gambar
1
Gambar 2
Gambar
3
Pertanyaan:
1.
|
Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar
3?
|
2.
|
Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada
ekosistem gambar 1, 2, 3?
|
3.
|
Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada
ekosistem gambar 1, 2, 3?
|
4.
|
Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki
jumlah dan keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?
|
5.
|
Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?
|
Pilihlah satu
jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf di depan jawaban tersebut.
1.
|
Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam
dalam satu kandang
disebut ……..
|
|
A.
|
evolusi
|
|
B.
|
adaptasi
|
|
C.
|
variasi
|
|
D.
|
keberagaman
|
|
E.
|
adaptasi dan variasi
|
2.
|
Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang
sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………
|
|
A.
|
lingkungan
|
|
B.
|
induknya
|
|
C.
|
jenisnya
|
|
D.
|
lingkungan dan gen
|
|
E.
|
gen dan plasma nutfah
|
3.
|
Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya
perbedaan komponen berikut ini, kecuali …………..
|
|
A.
|
sumber energi primer
|
|
B.
|
jenis produsennya
|
|
C.
|
produktifitasnya
|
|
D.
|
jenis konsumennya
|
|
E.
|
komponen biotiknya
|
4.
|
Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat
disebut spesies
apabila …….
|
|
A.
|
habitat dan warna rambutnya sama
|
|
B.
|
warna dan bentuk rambutnya sama
|
|
C.
|
jenis makanan dan cara makannya sama
|
|
D.
|
cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
|
|
E.
|
dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil
|
5.
|
Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner.
Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena
anjing-anjing tersebut ……
|
|
A.
|
satu genus
|
|
B.
|
satu familia
|
|
C.
|
satu species
|
|
D.
|
satu ordo
|
|
E.
|
satu kingdom
|
6.
|
Hutan bakau di Kalimantan,
hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna di Papua, merupakan contoh
keanekaragaman hayati tingkat …….
|
|
A.
|
genetik
|
|
B.
|
species
|
|
C.
|
ekosistem
|
|
D.
|
populasi
|
|
E.
|
individu
|
7.
|
Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit,
merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada
burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……
|
|
A.
|
gen
|
|
B.
|
genus
|
|
C.
|
ekosistem
|
|
D.
|
species
|
|
E.
|
individu
|
8.
|
Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam.
Sumber keane-karagaman makhluk hidup tersebut adalah …………..
|
|
A.
|
sperma
|
|
B.
|
ovum
|
|
C.
|
gen
|
|
D.
|
kromosom
|
|
E.
|
zigot
|
9.
|
Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab
terjadinya keaneragaman hayati adalah …………
|
|
A.
|
variasi genetik
|
|
B.
|
keaneragaman jenis
|
|
C.
|
keanekaragaman genetik
|
|
D.
|
keanekaragaman daur energi
|
|
E.
|
keanekaragaman ekosistem
|
10.
|
Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan
terbentuknya ………
|
|
A.
|
individu
|
|
B.
|
varietas
|
|
C.
|
species
|
|
D.
|
populasi
|
|
E.
|
ekosistem
|